Lima Cabang “Olahraga Tradisional” Simbol Pertahanan Budaya di Masyarakat

Dalam rangka rangkaian acara hari jadi  Pariwisata Dunia di tingkat Kabupaten Kuningan yang dilaksanakan pada tanggal 29-30 September 2021, sebanyak 5 cabang olahraga tradisional diperlombakan mulai dari nomor Dagongan, Sumpitan, Panahan, Tarompah maupun  Hadangan.

“Kegiatan ini dalam rangka mempertahankan tradisi dan budaya masyarakat,” ujar Kepala Desa Kertayasa.

Photo by : instagram/@tommy_twn

Selain itu menurut kades, acara yang dibuka oleh Wakil bupati dan dihadiri oleh undangan serta peserta didik hari ini, sudah memasuki babak final. Masing masing peserta dihadirkan dari seluruh perwakilan  kecamatan dan kelurahan se-kabupaten Kuningan.

Kepala Desa Kertayasa Arief Amarudin S.Sos.I  selaku tuan rumah turnamen olah raga tradisional yang ditunjuk Disporapar, menyampaikan,

Kita cukup bangga, olah raga tradisional, yang digagas Kemenpora  ini masuk sampai sampai ke tingkat nasional, dan ini tentunya sebuah ajang prestasi untuk mempertahankan sisi nilai budaya masyrakat.

Di hari kedua ini tinggal pelaksanaan  pinalnya saja, dan alhamdulilah peserta yang mengikuti  lomba mencapai 420 peserta.

dan ini sesuatu yang menarik dan  masyarakat juga antusias terbukti dari dukungan kehadirat dalam event olah raga tradisional.

Diharapkan selain bisa menyehatkan anak didik, yang paling penting adalah di era perubahan ini, anak anak kita ini tidak lagi disibukan oleh Gadget, maupun medsos yang merusak nilai nilai budaya, dengan ditampilkan cabang olah raga tradisional ini kita dapat membangkitkan kembali nilai nilai budaya warisan leluhur,” ujar kades Kertayasa.

Ketua KKGO Kabupaten Kuningan untuk perwakilan Kecamatan Ciwaru, Jojo berharap, kegiatan kejuaraan olah raga tradisional ini, selain dapat  memicu semangat berolah raga, Juga mempertahankan permainan permainan tradisional yang kita miliki. “Alhamdulilah perwakilan Ciwaru masuk ke babak final,” ujarnya. (sep, RI, NU)