CIREBON – Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat tak selalu melahirkan dampak positif. Pesatnya arus informasi, membuat nilai-nilai budaya leluhur rawan tergerus dan inilah yang harus dicegah oleh sejumlah pihak.
Melihat hal tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat berupaya melestarikan budaya-budaya daerah dengan menggandeng generasi muda. Pada Selasa 15 Agustus 2023, Disparbud Jabar mengundang 230 siswa dari 9 SMA dan 2 SMK di Kota Cirebon untuk menghadiri kegiatan Dialog Penguatan Budaya Lokal.
Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang didampingi Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar dan Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati. Wagub menyampaikan bahwa keberadaan budaya sangat penting guna membentengi diri dari pengaruh luar yang kurang baik.
“Terima kasih kepada Pemkot Cirebon yang sudah mendukung kegiatan ini dalam rangka melestarikan seni budaya Jawa Barat. Karena memang Jawa Barat ini kaya akan kesenian dan kebudayaan. Dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, seni dan budayanya berbeda-beda,” kata Wagub Jabar.
“Hal tersebut merupakan aset kekayaan masyarakat Jawa Barat dan sangat penting bagi kita. Sebab dengan budaya yang kita miliki, insyaAllah mampu membentengi moral dan akhlak masyarakat dari budaya luar yang sulit untuk dibendung,” tambahnya.
Selain berdialog dengan Wakil Gubernur, berbagai kegiatan lainnya dilaksanakan mulai dari sesi tanya jawab bersama seniman budyawan, bermain mengenali potensi Gua Sunyaragi, serta menyaksikan Tari Manggala Yuda dan pertunjukan grup musik Rebon Caruban Kota Cirebon.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenali keberagaman seni dan kebudayaan daerah. Tak cuma itu, Wagub juga mengajak masyarakat untuk mencitai budaya-budaya yang diwariskan oleh leluhur.
“Mudah-mudahan kegiatan ini membangkitkan kembali semangat anak muda untuk mencintai budaya sendiri sebagai benteng kehidupan di masa yang akan datang. Apalagi Cirebon masuk kawasan Rebana, yang mana ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di masa depan,” ucap Wagub.
“Saya berharap, mari kita persiapkan diri untuk bersaing. Tidak cukup kita memiliki kemampuan dan keahlian, tapi juga harus dibentengi dengan budaya kita sendiri. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu mengubah paradigma dan karakter anak muda,” tambahnya.
Sementara itu, Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan bahwa dialog penguatan nilai budaya lokal merupakan rangkaian Riksa Budaya Jawa Barat yang dimulai sejak 2019. Diharapkan, generasi muda Jawa Barat lebih memahami budaya tradisional yang terbagi dalam tiga wilayah yaitu Sunda Betawi, Sunda Priangan, dan Sunda Kacirebonan.
“Hari ini cukup berbeda, berdialog bersama anak-anak muda supaya memahami mengenai tradisi dan leluhur di Jawa Barat,” ungkap Kadisparbud.
“Kita harus memahami betul tradisi yang dilakukan oleh orang tua terdahulu. Hal ini tentu tidak boleh hilang karena merupakan salah satu warisan budaya,” pungkasnya.